BUKANKAH ITU TAKDIR??
karya:ela sulkifli
Silau
cahaya mentari yang masuk melalui jendela kamarku ini seakan menjadi sebuat
magnet yang menarik mata nindi untuk
terbuka. Dan mengajak nindi untuk memulai aktivitas. karena masih malas,
nindi mencoba meraih jam wekernya. Ketika melihat wekernya, sontak ia kaget,
matanya terbelalak melihat jarum jam di wekernya menunjukkan pukul 06.30.
dengan kecepatan 100 Km/detik, ia langsung menuju kamar mandi. Namun, alangkah sayang
seribu sayang sang adik Rey, mendahului
nindi masuk ke Kamar mandi.
Tok..tok..tok….
“aduh..
rey, masih lama gak?”
“masih
kak,, rey baru masuk nih?”
“aduh
rey, lo kan baru masuk.. pasti belum buka baju, buka celana, siram badan, pake
sabun kan!! Mending lo keluar dulu deh.. biarain kakak lo yang paling cantik
ini masuk duluan..”
“alah…
mending kakak diam aja, ganggu mandi orang aja..”
“yaampun
rey, please biarin kakak duluan, udah mau telat nih..”
“alah..
itu sih derita kakak.. makanya kalau bamgun tuh jangan kesiangan terus..”
“ih….
Ngeselin banget sih nih anak”
Karena
kesal dengan rey, nindipun terus menggedor-gedor pintu kamar mandi..
“kak
nindi………… stoopp gedor-gedornya”
“biarin,
aku ak mau berhenti sampai kamu berhenti mandi,, makanya buruan mandinya”
“ih…
dasar!!! kakak durhaka”
Tak
sampai 5 menit rey pun keluar dengan wajah cemberut yag membuat pipi tembemnya
mengkerut.
“tuh
masuk!”
“hehehe..
thanks adikku sayang,, kamu baik deh! Aku mandi dulu yah..”
Jam menunjukkan pukul 06.50, penjemput
nindipun datang, tepat saat ia telah selesai mempersiapkan peralatan
sekolahnya. Iapun berangkat menuju SMP HARAPAN DUTA BANGSA, dimana nindi
bersekolah.
Sesampai
disekolah, nindi langsung menuju ke kelasnya yaitu kelas 7.1. yang merupakan
kelas unggulan dari kelas lainnya. Ssesampainya dikelas ia bertemu dengan teman-temanya.
“hai
guys…”
“hai
nind… tumben nih datang kesiangan”
“hmm..
biasa ada kecelakaan dikit”
“kecelakaan
atau elonya aja yang malas bangun”
“hahaha..
sekali-kali juga gak apa-apa kan!!”
“hmm,
dasar loh!!”
Kringggg…..
Bel
pun berbunyi, menandakan semua siswa harus masuk ke kelas mereka masing-masing
untuk memulai pembelajaran. Jam pertama dikelas 7.1 adalah mata pelajaran
Pendidikan agama islam yang dibawakan oleh miss manohara. Miss manohara yang
terkenal sangat kejam membuat seluruh siswa kelas 7.1 vakum mendengarkan
penjelasan miss manohara. Setelah beberapa lama melakukan aktivitas
pembelajaran, saatnya untuk siswa kembali beristirahat.
Seperti
kebiasaan mereka sebelumnya, nindi, vira, sesa, Karin, widi, dan veni menuju ke
kantin untuk membeli beberapa makanan untuk dibawanya ke tempat berkumpul
mereka bersama teman-teman mereka yaitu koridor sudut depan kelas 7.7. disana
telah menunggu andita, reni, devi, dan chaki.
“hai…”
“hai..
nih gue bawa makanan abis dari kantin”
“oiya?,
yaudah buruan kita ngemil..”
“alah..
dasar lo dev, urusan makan jadi nomor satu, eh gue punya gosip baru nih,,”
“apaan?”
Tiba-tiba
rere datang memotong pembicaraan mereka..
“nind..
lo dipanggil tuh sama pak kepsek!”
“hah?
Pak kepsek? Buat apa?”
“tau?
Mending lo pergi aja deh”
Nindipun menuju ke ruangan pak kepsek.
Sesampainya diruangan pak kepsek…
“nindi..”
“iya
pak, ada apa?”
“persiapkan
diri kamu yah besok kamu akan mengikuti tes beasiswa bersekolah di SMP ISLAM
DEGARTA”
“hah?
Serius pak? Tapi…”
“sudah
kamu ikuti saja dulu, oiya tolong beritahu andi, syahrul, Karin, dan chaki yah.
Bahwa mereka juga diikutkan.”
“i..ii..ya
pak, mari pak saya keluar dulu, assalamualaikum”
Nindipun
kembali kekelasnya dalam perjalanan
menuju kelas, nindi teringat dengan kata-kata pak kepsek tadi. Dia masihbelum
percaya dengan semuanya, MENGIKUTI TES BEASISWA SMP ISLAM DEGARTA, adalah
sesuatu yang masih membuatnya tak mengerti. Sesampainya dikelas ia bertemu
dengan teman-temannya, ia memberi tahu amanah yang dititipkan pak kepsek
padanya. Setelah beberapa saat pembelajaran pun kembali dimulai. Setelah
pembelajaran selesai seluruh siswa pun pulang.
Keesokan
harinya nindi berada disekolah lebih cepat dari sebelumnya, semalam ia bingung
harus belajar apa, iapun memutuskan untuk belajar tentang aljabar. Hari ini,
ia, andi, syahrul, Karin, dan chaki diantar menuju tempat tes. Pada saat tes
dimulai, ia duduk di kursi tengah. Setiap peserta harus mengerjakan ia bingung melihat soal-soal tes yang harus
dikerjakannya. Dan semua soal-soal itu mencakup materi SD, iapun hanya bisa
menyelesaikan beberapa soal yang masih diingatnya, soal yang lainnya hanya bisa
dijawab dengan kata PASRAH. Tak terasa waktu pengumpulan tiba. Seluruh
pesertapun mulai mengumpulkan lembar kerja mereka. Setelah itu merekapun pulang.
keesokan harinya tiba-tiba guruku menelpon orang tuaku, bahwa aku lolos masuk kesekolah itu. akupun merasa bimbang, namun apadaya aku harus menerima beasiswa itu.
waktu berjalan terasa singkat. kini, aku menjalani hidupku dalam sebuah label berasarama. sulit memang, tapi dengan ikhlas aku menjalaninya dan alhamdulillah aku bisa sukses dengan itu.