Jumat, 19 Desember 2014

BUKANKAH ITU TAKDIR??



 BUKANKAH ITU TAKDIR??
karya:ela sulkifli

Silau cahaya mentari yang masuk melalui jendela kamarku ini seakan menjadi sebuat magnet yang menarik mata nindi untuk  terbuka. Dan mengajak nindi untuk memulai aktivitas. karena masih malas, nindi mencoba meraih jam wekernya. Ketika melihat wekernya, sontak ia kaget, matanya terbelalak melihat jarum jam di wekernya menunjukkan pukul 06.30. dengan kecepatan 100 Km/detik, ia langsung menuju kamar mandi. Namun, alangkah sayang seribu sayang  sang adik Rey, mendahului nindi masuk ke  Kamar mandi.
Tok..tok..tok….
“aduh.. rey, masih lama gak?”
“masih kak,, rey baru masuk nih?”
“aduh rey, lo kan baru masuk.. pasti belum buka baju, buka celana, siram badan, pake sabun kan!! Mending lo keluar dulu deh.. biarain kakak lo yang paling cantik ini masuk duluan..”
“alah… mending kakak diam aja, ganggu mandi orang aja..”
“yaampun rey, please biarin kakak duluan, udah mau telat nih..”
“alah.. itu sih derita kakak.. makanya kalau bamgun tuh jangan kesiangan terus..”
“ih…. Ngeselin banget sih nih anak”
Karena kesal dengan rey, nindipun terus menggedor-gedor pintu kamar mandi..
“kak nindi………… stoopp gedor-gedornya”
“biarin, aku ak mau berhenti sampai kamu berhenti mandi,, makanya buruan mandinya”
“ih… dasar!!! kakak durhaka”
Tak sampai 5 menit rey pun keluar dengan wajah cemberut yag membuat pipi tembemnya mengkerut.
“tuh masuk!”
“hehehe.. thanks adikku sayang,, kamu baik deh! Aku mandi dulu yah..”
 Jam menunjukkan pukul 06.50, penjemput nindipun datang, tepat saat ia telah selesai mempersiapkan peralatan sekolahnya. Iapun berangkat menuju SMP HARAPAN DUTA BANGSA, dimana nindi bersekolah.
Sesampai disekolah, nindi langsung menuju ke kelasnya yaitu kelas 7.1. yang merupakan kelas unggulan dari kelas lainnya. Ssesampainya dikelas  ia bertemu dengan teman-temanya.
“hai guys…”
“hai nind… tumben nih datang kesiangan”
“hmm.. biasa ada kecelakaan dikit”
“kecelakaan atau elonya aja yang malas bangun”
“hahaha.. sekali-kali juga gak apa-apa kan!!”
“hmm, dasar loh!!”
Kringggg…..
Bel pun berbunyi, menandakan semua siswa harus masuk ke kelas mereka masing-masing untuk memulai pembelajaran. Jam pertama dikelas 7.1 adalah mata pelajaran Pendidikan agama islam yang dibawakan oleh miss manohara. Miss manohara yang terkenal sangat kejam membuat seluruh siswa kelas 7.1 vakum mendengarkan penjelasan miss manohara. Setelah beberapa lama melakukan aktivitas pembelajaran, saatnya untuk siswa kembali beristirahat.
Seperti kebiasaan mereka sebelumnya, nindi, vira, sesa, Karin, widi, dan veni menuju ke kantin untuk membeli beberapa makanan untuk dibawanya ke tempat berkumpul mereka bersama teman-teman mereka yaitu koridor sudut depan kelas 7.7. disana telah menunggu andita, reni, devi, dan chaki.
“hai…”
“hai.. nih gue bawa makanan abis dari kantin”
“oiya?, yaudah buruan kita ngemil..”
“alah.. dasar lo dev, urusan makan jadi nomor satu, eh gue punya gosip baru nih,,”
“apaan?”
Tiba-tiba rere datang memotong pembicaraan mereka..
“nind.. lo dipanggil tuh sama pak kepsek!”
“hah? Pak kepsek? Buat apa?”
“tau? Mending lo pergi aja deh”
 Nindipun menuju ke ruangan pak kepsek. Sesampainya diruangan pak kepsek…
“nindi..”
“iya pak, ada apa?”
“persiapkan diri kamu yah besok kamu akan mengikuti tes beasiswa bersekolah di SMP ISLAM DEGARTA”
“hah? Serius pak? Tapi…”
“sudah kamu ikuti saja dulu, oiya tolong beritahu andi, syahrul, Karin, dan chaki yah. Bahwa mereka juga diikutkan.”
“i..ii..ya pak, mari pak saya keluar dulu, assalamualaikum”
Nindipun kembali kekelasnya dalam  perjalanan menuju kelas, nindi teringat dengan kata-kata pak kepsek tadi. Dia masihbelum percaya dengan semuanya, MENGIKUTI TES BEASISWA SMP ISLAM DEGARTA, adalah sesuatu yang masih membuatnya tak mengerti. Sesampainya dikelas ia bertemu dengan teman-temannya, ia memberi tahu amanah yang dititipkan pak kepsek padanya. Setelah beberapa saat pembelajaran pun kembali dimulai. Setelah pembelajaran selesai seluruh siswa pun pulang.
Keesokan harinya nindi berada disekolah lebih cepat dari sebelumnya, semalam ia bingung harus belajar apa, iapun memutuskan untuk belajar tentang aljabar. Hari ini, ia, andi, syahrul, Karin, dan chaki diantar menuju tempat tes. Pada saat tes dimulai, ia duduk di kursi tengah. Setiap peserta harus mengerjakan  ia bingung melihat soal-soal tes yang harus dikerjakannya. Dan semua soal-soal itu mencakup materi SD, iapun hanya bisa menyelesaikan beberapa soal yang masih diingatnya, soal yang lainnya hanya bisa dijawab dengan kata PASRAH. Tak terasa waktu pengumpulan tiba. Seluruh pesertapun mulai mengumpulkan lembar kerja mereka. Setelah itu merekapun pulang.
 keesokan harinya tiba-tiba guruku menelpon orang tuaku, bahwa aku lolos masuk kesekolah itu. akupun merasa bimbang, namun apadaya aku  harus menerima beasiswa itu.

waktu berjalan terasa singkat. kini, aku menjalani hidupku dalam sebuah label berasarama. sulit memang, tapi dengan ikhlas aku menjalaninya dan alhamdulillah aku bisa sukses dengan itu.